Rabu, 09 Januari 2013

GSM System Architecture


Nama : Rahayu Murni Syafitri
Kelas : 5 ETB
NIM : 0610 3033 0978

GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE)
1. Pendahuluan
GSM (Global system for Mobile) adalah generasi kedua dari standar system selular. Sistem selular yang tengah dikembangkan untuk mengatasi problem fragmentasi yang terjadi pada standar pertama di negara Eropa. GSM adalah sistem standar selular pertama didunia yang menspesifikasikan digital modulation dan network level architectures and service. Sebelum muncul standar GSM ini negara-negara di Eropa menggunakan standar yang berbeda-beda, sehingga pada saat itu tidak memungkinkan seorang pelanggan menggunakan single subscriber unit untuk menjangkau seluruh benua Eropa.
Pada awalnya sistem GSM ini dikembangkan untuk melayani sistem seluler di Eropa dan menjanjikan jangkauan network yang lebih luas seperti halnya penggunaan ISDN. Pada perkembangaannya sistem GSM ini mengalami kemajuan pesat dan menjadi standar yang paling populer di seluruh dunia untuk sistem seluler. Bahkan pertumbuhannya diprediksikan akan mencapai 20 sampai 50 juta pelanggan pada tahun 2000.
Penggunaan alokasi frekuensi 900 MHz oleh GSM ini diambil berdasarkan rekomendasi GSM (Gropue special Mobile) comitte yang merupakan salah satu grup kerja pada confe'rence Europe'ene Postes des Telecommunication (CEPT). Namun pada akhirnya untuk alasan marketing GSM berubah namanya menjadi yhe Global System for Mobile Communication, sedangkan standar teknisnya diambil dari European Technical Standards Institute (ETSI).

1.1 Definisi GSM
Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.

1.2 Sejarah dan Perkembangan GSM
Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Perancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 MHz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan cell. Selain itu, dengan luas cell yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah.

1.3 Spesifikasi Teknis GSM
Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz, sedangkan frekuensi downlink nya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 MHz (915–890 = 960–935 = 25 MHz), dan lebar kanal sebesar 200 kHz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 MHz dengan frekuensi 1710-1785 MHz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 MHz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 MHz (1880-1805 = 1785–1710 = 75 MHz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 kHz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 MHz, maka pada GSM 1800 MHz ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.
2. Arsitektur Jaringan GSM
Teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih sekitar delapan pengguna di dalam satu channel frekuensi sebesar 200 kHz per satuan waktu. Awalnya, frekuensi yang digunakan adalah 900 MHz. Pada perkembangannya frekuensi yang digunakan adalah 1800 MHz dan 1900 MHz. Kelebihan dari GSM adalah interface yang lebih bagi para provider maupun para penggunanya. Selain itu, kemampuan roaming antar sesama provider membuat pengguna dapat bebas berkomunikasi. Arsitektur jaringan GSM seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1.
 Gambar 2.1 Arsitektur jaringan GSM
Pada Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan GSM terdiri dari perangkat-perangkat yang saling mendukung, dari 4 subsistem yang terkoneksi dan berinteraksi antar sistem dan dengan user melalui network interface, 4 subsistem tersebut yaitu : MS (Mobile Station), BSS (Base Station Subsystem), NSS (Network Sub-System) dan OSS (Operation and Support System). 

Dalam sistem GSM mobile handset ini disebut Mobile Station (MS). Sebuah sel dibentuk oleh cakupan area dari Base Transceiver Station (BTS) yang melayani MS dalam area cakupannya. BTS bersama beberapa dikendalikan oleh satu Base Station Controller (BSC). BTS dan BSC bersama-sama membentuk Basis Subsystem Station (BSS). Lalu lintas gabungan dari stasiun bergerak dalam sel masing-masing disalurkan melalui switch yang disebut Mobile Switching Center (MSC). Koneksi yang berasal atau mengakhiri dari telepon eksternal (PSTN) yang ditangani oleh gateway Gateway berdedikasi Mobile Switching Center (GMSC). Arsitektur sistem GSM ditunjukkan pada gambar 2.1 di bawah ini.


 
Selain entitas atas beberapa database yang digunakan untuk tujuan kontrol panggilan dan manajemen jaringan. Database ini adalah Home Location Register (HLR), Visitor Location Register (VLR), Authentication Center (AUC), dan Equipment Identity Register (EIR).Rumah Location Register (HLR) menyimpan permanen (seperti profil pengguna) serta temporer (seperti lokasi saat ini) informasi tentang semua pengguna terdaftar dengan jaringan. Sebuah VLR menyimpan data tentang pengguna yang sedang dilayani saat ini. Ini mencakup data yang disimpan dalam HLR untuk akses lebih cepat serta data sementara seperti lokasi pengguna. AUC menyimpan informasi otentikasi pengguna seperti kunci untuk enkripsi

EIR menyimpan menyimpan data tentang peralatan dan dapat digunakan untuk mencegah panggilan dari peralatan dicuri. Semua peralatan mobile dalam sistem GSM ditugaskan id unik yang disebut IMSI (International Mobile Equipment Identity) dan dialokasikan oleh produsen peralatan dan didaftarkan oleh penyedia layanan. Jumlah ini disimpan dalam EIR. Para pengguna diidentifikasi oleh IMSI (Subscriber Identity Module International) yang disimpan dalam Subscriber Identity Module (SIM) dari pengguna. Sebuah stasiun bergerak dapat digunakan hanya jika SIM yang berlaku dimasukkan ke dalam suatu peralatan dengan IMSI yang valid. The `` nyata'' nomor telepon berbeda dari id atas dan disimpan di SIM.

2.1 MS (Mobile Station)
MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. MS dilengkapi dengan sebuah smart card yang dikenal dengan SIM ( Subscriber Identity Module ) yang berisi nomor identitas pelanggan.

2.2 BSS (Base Station Sub-System)
Terdiri atas Base Station Controller dan Base Transceiver Station. Dimana fungsi dari BSS adalah mengontrol tiap – tiap BTS yang terhubung kepadanya. Sedangkan fungsi dari BTS adalah untuk berhubungan langsung dengan MS dan juga berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal. Memperlihatkan bagian BSS, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2
Gambar 2.2 Bagian (Base Station Sub-System)
Terdiri dari tiga bagian:
1) BTS (Base Transceiver Station)
BTS merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio pada MS (Mobile Station). Dalam BTS terdapat kanal trafik yang digunakan untuk komunikasi.

2) BSC (Base Station Controller)
BSC membawahi satu atau lebih BTS serta mengatur trafik yang datang dan pergi dari BSC menuju MSC atau BTS. BSC mengelola sumber radio dalam pemberian frekuensi untuk setiap BTS dan mengatur handover ketika mobile station melewati batas antar cell. 

3) TRAU (Transcoding and Rate Adaption Unit)
TRAU berfungsi untuk pengkodean pembicaraan (speech transcoding) dari BSC ke MSC dan sebaliknya serta melakukan penyesuaian kecepatan (rate adaption) data atau suara dari 64 Kbps yang keluar dari MSC menjadi 16 Kbps yang menuju BSC untuk efisiensi kanal transmisi.

2.3 NSS (Network Sub-System)
Network Switching Sub-system merupakan komponen utama switching jaringan GSM. NSS juga terdiri dari database yang dibutuhkan untuk data pelanggan dan pengaturan mobilitas. Fungsi utama dari NSS adalah mengatur komunikasi antara jaringan GSM dengan jaringan telekomunikasi lain.

Komponen dari Network Switching Sub-system adalah :
1) MSC (Mobile Switching Center)
MSC sebagai komponen utama dari NSS memiliki peran yang sangat kompleks di dalam aspek kontrol dan security sistem selular GSM, dimana fasilitas yang harus ditawarkan kepada pelanggan. MSC memiliki fungsi berbeda tergantung posisinya pada jaringan. Secara umum fungsi-fungsi yang dilakukan MSC : Call processing – termasuk mengontrol call set-up data / suara, handover inter BSS dan inter MSC dan mengontrol mobilitas pelanggan (Subscriber validation and location) Operation and Maintenance Support – termasuk database management, pencatatan dan pengukuran trafik Internetwork Interworking – Memanage interface antara jaringan GSM dengan PSTN  (Public Switching Telephone Network), Billing – mencatat data tagihan panggilan.

2) HLR (Home Location Register)
HLR adalah database yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur data-data pelanggan. HLR dianggap sebagai database yang paling penting sejak HLR dapat menyediakan data-data pelanggan tetap, termasuk status layanan pelanggan, informasi lokasi pelanggan berada, dan status aktivasi pelanggan. Ketika pelanggan membeli nomor dari sebuah operator seluler, mereka akan teregistrasi dalam HLR milik operator tersebut. HLR dapat disatukan dengan MSC/VLR atau sebagai HLR yang berdiri sendiri. 

3) VLR (Visitor Location Register)
VLR merupakan database yang memiliki informasi pelanggan sementara yang diperlukan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang berkunjung dari area lain. VLR selalu berintegrasi dengan MSC. Ketika sebuah MS berkunjung ke sebuah MSC area yang baru, VLR akan terkoneksi ke MSC dan MSC akan meminta data tentang MS tersebut dari HLR tempat MS teregistrasi. Selanjutnya, jika MS membangun hubungan, VLR akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk call set-up tanpa harus berkoordinasi dengan HLR setiap waktu.

4) EIR (Equipment Identity Register)
EIR merupakan database yang mengandung informasi tentang identitas peralatan mobile yang mencegah calls dari pencurian, ketidakamanan, atau ketidakfungsian MS. AUC dan EIR diimplementasikan sebagai bagian yang berdiri sendiri atau kombinasi bagian AUC/EIR. 

5) AUC (Authentication Center)
Unit yang disebut AUC menyediakan parameter-parameter autentikasi dan encryption yang memeriksa identitas pemakai dan memastikan kemantapan dari setiap call. AUC melindungi operator network dari berbagai tipe penipuan yang ada dalam dunia seluler saat ini. AUC dapat diimplementasikan dalam HLR untuk tipe GSM R6.1/R3. 

6) IWF (Inter Working Function)
IWF melakukan adaptasi data rate antara PLMN (Public Land Mobile Network) dengan Jaringan lain yang sudah ada. 

7) EC (Echo Canceller)
EC melakukan tugas untuk menekan Echo untuk semua kontak suara.

2.4 OSS (Operation and Support System)
OSS (Operation and Support System) memiliki perangkat utama yang disebut OMC (Operation and Maintenance Center) dimana OMC merupakan pusat pengendali jaringan yang mengontrol dan memonitor seluruh kejadian yang ada pada jaringan selular termasuk kualitas pelayanan yang disediakan oleh jaringan. Setiap element jaringan melaporkan status / kondisi, demikian bila terjadi kerusakan atau masalah maka setiap kasus akan dilaporkan ke OMC berupa alarm secara otomatis sehingga memudahkan untuk menentukan tindakan tepat yang akan diambil guna mengatasi masalah pada jaringan.

2.5 Keunggulan GSM Sebagai Teknologi Generasi Kedua (2G)
GSM sebagai sistem telekomunikasi selular digital memiliki keunggulan yang jauh lebih banyak dibanding sistem analog, di antaranya:
a.  Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital dimana penggunaan sebuah kanal tidak hanya diperuntukkan bagi satu pengguna saja. Sehingga saat pengguna tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh pengguna lain.
b.      Sifatnya yang sebagai standar internasional memungkinkan international roaming.
c.   Dengan teknologi digital, tidak hanya mengantarkan suara, tapi memungkinkan servis lain seperti teks, gambar, dan video.
d.      Keamanan sistem yang lebih baik.
e.      Kualitas suara lebih jernih dan peka.

Bagaimanapun, keunggulan GSM yang beragam pantas saja membuatnya menjadi sistem telekomunikasi selular terbesar penggunanya di seluruh dunia. 

3. Modulasi Pada GSM
Modulasi dapat didefinisikan sebagai proses penyesuaian sinyal informasi yang akan dikirimkan agar sesuai dengan karakteristik saluran transmisi tertentu dengan memperhatikan tujuan dan efisiensi pengiriman sinyal tersebut. Efisiensi yang dimaksud mencakup dimensi fisik, absorbsi daya, pemakaian bidang frekuensi, ketahanan terhadap gangguan dari luar. Umumnya modulasi melibatkan penerjemahan baseband sinyal pesan yang dilewatkan dalam bandpass sinyal yang memiliki frekuensi jauh lebih tinggi dari sinyal informasi. Bandpass sinyal tersebut yang disebut dengan sinyal termodulasi dan baseband sinyal yang disebut dengan sinyal pemodulasi. Modulasi dapat dilakukan dengan memodulasi amplitude, fase, atau frekuensi. Teknik modulasi yang digunakan pada GSM adalah GMSK (Gaussian Minimum Shift Keying). Teknik ini bekerja dengan melewatkan data yang akan dimodulasikan melalui Filter Gaussian. Secara umum sistem modulasi terdiri dari sebuah pemancar (transmitter), media transmisi, dan sebuah penerima (receiver) yang menghasilkan replika sinyal informasi yang ditransmisikan. Cara yang paling mudah untuk menghasilkan GMSK adalah dengan melewatkan data NRZ (non return-to-zero) melalui filter Gaussian yang memiliki respon impuls. Teknik modulasi ini digunakan pada banyak implementasi analog maupun digital system US-CPDP dan pada sistem GSM. Dengan demikian, maka jika memiliki sinyal input rectangular maka tanggapan impuls keluaran setelah dilewatkan filter menjadi :sehingga jika masukan berupa data NRZ, dengan an = ± 1, maka Sinyal GMSK dapat dideteksi secara koheren dengan detektor korelasi silang atau dengan detektor non koheren sederhana (misalnya diskriminator FM).
Sistem ini akan mengeluarkan sinyal informasi yang terkandung dalam sinyal carrier (untuk GMSK, umumnya menggunakan sinyal carrier 900 MHz. Metode yang sangat efektif namun tidak optimum untuk mendeteksi sinyal GMSK adalah dengan mensampling output dari demodulator FM. Modulasi GMSK dipilih dalam sistem GSM ini karena pertimbangan efisiensi spektrum yang cukup tinggi mengingat sinyal informasi dengan format NRZ mempunyai spektrum yang relatif lebar.

3.1 Gaussian Filter
Seperti yang diketahui bahwa menurut Fourier, Setiap sinyal periodik yang bukan sinus murni akan mempunyai spektrum yang relatif lebar, Termasuk disini sinyal digital bentuk NRZ yang merupakan sinyal voice atau data. Tentu saja dengan spektrum yang lebar tersebut, maka energi total yang diperlukan sinyal itu juga relatif besar. Filter Gaussian akan mengurangi spektral sinyal tersebut tanpa mengurangi komponen frekuensi tinggi secara drastis seperti dihasilkan bila digunakan sebuah LPF (Low Pass Filter) biasa. Akibat dari pengoperasian LPF biasa maka bentuk pulsa akan tumpul.

Secara spesifik kelebihan dari GMSK sendiri yaitu :
a.   Efisiensi daya yang sangat baik, karena memiliki selubung yang konstan.
b.   Efisiensi spektral yang sangat baik.
c.   Relatif sederhana dan fleksibel.
d.  Dapat terdeteksi secara koheren sebagai sinyal MSK dan secara non-koheren sebagai FSK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar